BULETIN TERAS KPI

BULETIN TERAS KPI

Tuesday, May 3, 2011

" Kuliah dan Organisasi ''

Kuliah dan Organisasi
oleh: Akmal fauzi
Disaat seseorang memasuki lingkup akademik, salah satunya adalah lingkungan kampus,  maka secara tidak sadar kita mengikuti arus aktivitas yang terjadi dalam dunia kampus tersebut. Dalam dunia kampus kita sering mendengar yang namanya organisasi. Organisasi adalah lingkungan penyempurna dari lingkungan akademik.
Tak bisa dipungkiri ilmu pengetahuan yang didapat dari dalam kelas kuliah hanya sebatas ranah kognitif saja (pikiran). Apabila dilengkapi dengan organisasi maka akan berkembang ranah afektif (sikap) dan psikomotorik (perilaku). Permasalahannya tidak semua mahasiswa terjun dalam kegiatan organisasi. Bagi mereka yang tidak ikut dalam organisasi, menganggap bahwa ikut dalam organisasi sangatlah mengganggu kuliah. mahasiswa bolos kuliah, bahkan cuti kuliah atau mengundurkan diri sekaligus dengan alasan berkorban demi kemajuan organisasi yang diikuti sekarang. Ini tidak lepas dari tujuan mereka yaitu ingin cepat lulus dan bisa mencari pekerjaan.
Bagi yang aktif dalam berorganisasi, organisasi dimanfaatkan sebagai wahana laboratorium untuk mempraktekkan ilmu pengetahuan yang didapat dari perkuliahan. Seperti kata-kata populer “if I hear I forget, if I see I remember, if I do I know”. Dan organisasilah yang akan membantu anda untuk do sehingga anda benar-benar know.
Akademis dan Organisatoris
Ada hal lain yang harus digaris bawahi dalam berorganisasi, yaitu tidak terlalu berlebihan sebingga melupakan tujuan utama yaitu kuliah. Sedangkan organisasi sebagai pelengkap saja. Dilihat dari segi tujuan masing-masing individu memanglah berbeda. Dan tidak bisa disalahkan jika kita berpijak pada hal tersebut. Namun sangat disesali jika mahasiswa sebagai akademisi tangguh berubah menjadi nonakademisi karena “berkorban demi suatu organisasi yang digelutinya”. Tidak semua mahasiswa yang benar-benar mengatasnamakan organisasi untuk meninggalkan kuliahnya. Organisator yang tangguh adalah orang yang pandai mengatur space-space kehidupannya. Jika hal ini yang terjadi maka terwujudlah suatu keseimbangan. Malah orang yang mengatasnamakan organisasi untuk meninggalkan kuliahnya adalah pengkhianat besar organisasi yang diikutinya dan secara terang-terangan telah menjelekkan nama organisasi tersebut.
Mahasiswa sebagai agen of change artinya adalah sebagai orang yang bisa mengadakan perubahan pada suatu sistem sosial (individu, keluarga, masyarakat, nusa bangsa) kearah yang lebih baik. Jika ingin benar-benar menjalankan kewajiban tersebut pegang dua pilar yiatu akademi dan organisasi.


Keseimbangan
Senjata paling ampuh menurut filosof terkenal Pieget yang dikenalkannya sebagai Equilibrium. Keseimbangan untuk mengatur kapling-kapling pikirannya. Seorang organisator yang profesional apabila didasarkan oleh teori Pieget ini adalah bisa membedakan pemikiran pada saat di organisasi dan pemikiran pada saat kuliah. Mungkin contoh yang paling umum dan agak menggelitik ketidak profesionalan seorang organisator ketika permasalahan pribadinya dengan sesama anggota dibawahnya dalam forum organiasasi, sehingga mempengaruhi kinerjanya. Bahkan permasalahan ini bisa merembet sampai ke perkuliahan, dan seterusnya.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates